Jumat, 08 September 2017

Perjuangan Lulus Tes PMB PKN STAN 2017 (Part 2)

Di Part 2 ini aku akan melanjutkan cerita tentang tahapan tes PKN STAN :
1.  TPA dan TBI (Tes Potensi Akademik dan Tes Bahasa Inggris)
Tes pertama yang diikuti sekitar 130.000 orang ini dilaksanakan secara serentak tanggal 23 April 2017, sekitar 10 hari setelah UN (maka dari itu, fokuslah USM STAN dari jauh-jauh hari karena jarak UN dan USM dekat, aku benar-benar fokus setelah Ujian Sekolah) dan dilaksanakan di tempat yang berbeda-beda. Aku dapat lokasi di Politeknik API Yogyakarta, daerah Babarsari. Tips untuk tahap 1 ini jangan lupa cek ruangan tes H-1. Waktu cek ruangan itu aku takut bawa BPU dan cuma nyatet nomernya, nggak tau kalau ada nama ruangan di BPU alhasil harus keliling-keliling API dulu wkwkwk. Oh iya, jangan lupa bawa BPU+bukti identitas+alat tulis dan waktu hari pelaksanaan ujian dianjurkan datang lebih awal soalnya waktu itu jalanan di Jogja dipenuhi orang-orang berpakaian hitam putih yang akan ujian PKN STAN dan ada macet di beberapa titik (apalagi daerah Babarsari sekitar Kampus Atma Jaya, YKPN, API, UPN, dll karena kampus tersebut dipakai tes PKN STAN). Sebelum masuk ruangan harus dipatuhi apa yang sudah menjadi peraturan pengawas ya, waktu itu kelasku nggak boleh bawa alas ujian, padahal mejanya kecil banget :(. 
Untuk persiapan belajarnya, aku memilih mengikuti les di bimbel khusus PKN STAN. Alasanku sih karena supaya belajarnya lebih terjadwal karena di kelas XII pasti disibukkan dengan berbagai ujian mulai dari Ujian Sekolah, UN, Ujian Praktek, SBMPTN, dll. Dengan ikut les, mau tidak mau aku harus berangkat karena sudah bayar hehehe. Selain itu, bimbel juga mengadakan TO yang bisa digunakan untuk melatih kemampuan kita sampai mana dan membandingkan dengan beberapa pesaing kita.
Strategi untuk mempersiapkan tahap 1 ini adalah dengan belajar soal-soal tahun lalu dan perbanyak Try Out (nggak harus dari bimbel, bisa dengan TO mandiri karena di USM STAN kita harus berlomba dengan waktu). Soal-soal USM STAN menurutku polanya hampir sama setiap tahun, terutama yang TBI. Karenanya, kita tinggal memahami polanya dan banyak latihan soal saja agar terbiasa. Kalo untuk bagian kosakata menurut aku susah sehingga aku tidak berharap banyak di soal tersebut hehe.
Kalau strategi mengerjakan soal versiku sih kerjakan bagian soal yang paling dikuasai. Kalo aku sih bagian hitung-menghitung, kemudian logika, baru soal bahasa Indonesia. Lewati soal-soal yang sekiranya tidak bisa. Setelah itu isi LJK di nomer-nomer yang sudah yakin. Setelah itu baru mengerjakan soal-soal lain yang belum sempat terjawab. Misalkan soal TPA ada 120 soal, saat pertama mencoba mengerjakan bisa 60 soal, nah 60 jawabannya langsung diisi di LJK. Kemudian mencoba mengerjakan soal lagi bisa 20 soal, langsung saja 20 jawabannya diisikan ke LJK. Jangan sampai keasyikan mengerjakan soal saja tetapi kehabisan waktu untuk mengisi LJK (karena peserta dilarang membawa jam dan hanya ada bel peringatan waktu akan habis dan bel selesai). Identitas dan kode soal di LJK jangan sampai salah karena itu berakibat fatal.   

2.  TKK (Tes Kesehatan dan Kebugaran)
Tes ini diadakan secara tidak serentak antara tanggal 8-13 Mei 2017 dan diiikuti sekitar 20.000 orang yang lolos tahap 1. Persiapanku sebelum tes ini latihan lari setiap pagi di sekitar rumah semenjak tes tahap 1 selesai (nggak perlu nunggu pengumuman tahap 1 karena aku termasuk lemah dalam hal olahraga jadi perlu persiapan ekstra). Setelah pengumuman baru mulai latihan lari siang hari (karena nggak tau bakalan lari jam berapa). Latihannya biasanya ketahanan lari 12 menit kemudian lari cepat membentuk angka 8. Selain itu aku rutin makan pisang dan telur rebus serta minum vitamin. Hindari makanan pedas dan makanan instan. H-1 tes jangan latihan lagi karena takut keseleo dan belum sembuh saat tes berlangsung. 
Waktu hari pelaksanaan, usahakan adzan subuh sudah sampai lokasi karena jam segitu saja antriannya sudah banyak sekali. Sampai lokasi tes (aku di BDK Yogyakarta Kalasan) ambil antrian dan nunggu dipanggil (proses pemanggilan baru dimulai sekitr jam 6.30). Kegiatannya verifikasi terlebih dahulu (jangan lupa membawa BPU+bukti identitas) kemudian ambil air minum dan tes kesehatan yang meliputi tes buta warna, minus mata, tinggi badan, berat badan, ditanya riwayat penyakir oleh dokter, dll. Setelah itu, menunggu shuttle bus yang akan membawa peserta menuju lapangan.
Di lapangan, ada pengarahan kemudian dibagi rompi yang ada tulisan angkanya di depan dan di belakang. Setelah itu menunggu giliran lari sambil pemanasan. Saat lari, jangan tergesa-gesa di awal tapi akhirnya jalan di akhir. Kalo bisa lari cepat sampai 12 menit ya silahkan saja. Kalo aku larinya biasa aja yang penting jangan sampai jalan di menit-menit terakhir. Waktu di depan juri teriak warna rompi dan nomer yang kenceng, biar juri dengar dan nggak salah ngitung jumlah puteran kita. Waktu itu aku teriaknya “hijau muda dua.” Setelah 12 menit, terdengar bunyi sirine tanda berhenti.Tepat saat itu juga langsung hentikan larinya, jangan menambah 1 langkah pun. Waktu itu aku dapat 5 putaran lebih 40 meter. Karena 1 putaran 300 meter, berarti total aku dapet 1540 meter. (Keliling lapangan di setiap lokasi ujian berbeda-beda ya :))
Setelah lari 12 menit, ada jeda sekitar 5 menit untuk minum kemudian dilanjutkan shuttle run (lari membentuk angka 8 sebanyak 3 kali). Katanya sih untuk putra maksimal 18 detik dan puteri maksimal 20 detik. Tapi setiap latihan aku paling bagus 22 detik dan pas tes nggak tau dapet berapa detik soalnya nggak dikasih tau.
Tes yang 3 dilanjutkan di Part berikutnya ya :) 

1 komentar: